Mwahyuarif Official - Siapa yang tak kenal Google? Raksasa mesin pencarian yang mendunia dan menjadi referensi utama orang-orang yang berselancar di dunia maya. Merasa dibutuhkan orang sedunia, Google selalu berusaha memperbaiki sistemnya. Sayangnya, di balik kesempurnaan yang telah diciptakan, ternyata Google masih saja memiliki kelemahan.
Nah, baru-baru ini Google menghadiahi sebesar US 36.000 dollar atau sekitar Rp 504 juta kepada seorang remaja asal Montevideo, Uruguay bernama Ezequiel Pereira (17). Dirinya berhak atas hadiah tersebut setelah melaporkan celah keamanan (bug) di sistem internal Google. Tak heran, ternyata hadiah kali ini adalah yang kelima kalinya dan termasuk yang terbesar yang pernah ia dapat.
Bukan kali pertama, dulu Pereira pernah dihadiahi Rp 7 juta
Referensi pihak ketiga
Perburuan bug pertama yang berhasil ditemukan Pereira, membuatnya diganjar US 500 dollar atau sekitar Rp 7 juta. Pada bulan Juni tahun 2017, ia juga menemukan bug di sistem Google dan berhak mendapatkan US 10.000 dollar atau sekitar Rp 140 juta. Sebagian uang tersebut ia gunakan untuk mendaftar sekolah di salah satu universitas di Montevideo.
Hebatnya, awal tahun ini Pereira kembali menemukan bug Remote Command Execution di non-production environments Google App Engine. Google pun lantas mengajak Pereira untuk berdiskusi tentang celah tersebut dan bagaimana ia menemukannya.
Bekal ilmu pemrograman secara otodidak
telegraph.co.uk
Berbekal ilmu pemrograman yang dipelajarinya secara otodidak, Pereira mencoba peruntungan berkenalan dengan Google sejak usianya 11 tahun. Beberapa bahasa pemrograman telah ia pelajari dan berbagai kontes koding ia ikuti. Salah satunya adalah kontes yang membawanya berkeliling ke markas Google di California, AS.
Pendidikan dan keluarga yang utama
riauaksi.com
Merasa memiliki bakat unik, Pereira berharap semua uang yang ia dapat bisa membantu biaya pendidikannya dan mengejar cita-cita untuk meraih gelar master di bidang keamanan komputer. Untuk saat ini, Pereira hanya mengirim laporan bug ke program bug bounty Google saja.
Digadang-gadang sebagai haker putih
techonotification.com
Setelah berkali-kali menemukan kelemahan Google, mereka berharap bisa memacu Pereira sebagai "ethical hacker" alias hacker putih. Pereira pun ingin mengajak teman-temannya dalam perburuan bug. Sayangnya, mereka tidak terlalu paham apa yang dikerjakan oleh Pereira.
0 Komentar